Marquee

Blog ini merupakan sebuah catatan penulis untuk mengumpulkan informasi untuk bekal kehidupan penulis dan ajang bagi generasi muda Desa Kwarakan, Kec Kaloran, Kab Temanggung menambah wawasan dalam hal ilmu pengetahuan dan tehnologi ☼ Mohon maaf apabila ada konten yang kurang berkenan dihati anda ☼ Silahkan kunjungi kami juga di Kwarakan.com ☼ Bagi anda pemuda / pemudi desa kwarakan silahkan bergabung di grup facebook Badak sakti part 2 ☼ Untuk mengenal lebih lanjut profil Desa kami silahkan klik ☼ BUAH KEPELPROFIL DESA KWARAKANKAPULAGAKLENGKENG ANDALAN DESAKUPANILI EMAS HIJAU YANG TERABAIKAN SENGONBERANDA ☼ Mendengarkan / Melihat / unduh Pengajian silahkan klik ► CERAMAH / Pengajian ☼ Membaca AL QURAN silahkan klik ► AL QUR'AN ☼ Membaca contents - contents islam silahkan klik ► CONTENT ISLAM

Senin, 27 Februari 2012

Manfaat Kelor


TANAMAN kelor atau Moringe Oilefera memiliki banyak khasiat untuk kesehatan manusia. Tanaman ini berupa pohon kecil dengan tinggi 3 - 10 meter. Daunnya berwarna hijau pucat menyirip ganda dengan anak daun menyirip ganjil dan helaian daunnya berbentuk bulat telur.
Di Indonesia, tanaman kelor ini banyak ditanam sebagai pagar atau pembatas kebun. Banyak orang memanfaatkan daun dan buah kelor untuk sayuran. Ada pula yang mengaitkan tanaman ini dengan ilmu hitam seperti untuk mengusir setan. Namun, di balik mitos tersebut, ternyata seluruh bagian dari tanaman kelor dapat dimanfaatkan untuk kesehatan.
Seperti yang disebutkan oleh Okki Diana Putri dalam bukunya Sejuta Khasiat Daun Kelor. Berikut beragam khasiat yang terkandung dalam daun kelor.
Akar
Sebagai obat dalam, air rebusan akar kelor dapat menyembuhkan reumatik, epilepsi, antiskorbut, diuretikum, dan gonorrhoea. Akar tanaman kelor ini juga terkenal sebagai pelaruh air seni, pelaruh dahak atau obat batuk, peluruh haid, penambah nafsu makan dan pereda kejang.
Tumbukan halus akar kelor dapat dibuat bedak untuk tapel perut pada bayi yang baru lahir, pencegah iritasi kulit, obat penyakit kulit, serta sebagai parem untuk bengkak - bengkak pada penyakit beri - beri dan untuk pengobatan kaki yang terasa pegal dan lemah.

Kulit batang

Berdasarkan hasil riset, kulit batang kelor mujarab sebagai penawar racun ular dan kalajengking. Selain itu, mengoleskan ekstrak kulit batang kelor, dapat mengatasi pembengkakan, sariawan, dan karang gigi.
Buah
Buah kelor diketahui mengandung zat alkaloida morongiona yang bersifat merangsang pencernaan makanan. Buah kelor juga dapat dimasak menjadi sayur asam yang lezat.
Bunga
Air rebusan bunga kelor dapat membantu mengatasi radang tenggorokan, flu dan cacingan.

Biji

Biji kelor dapat dipakai sebagai penjernih air. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik, obat - obatan, serta sumber minyak goreng nabati. Biji kelor yang telah kering mengandung 40 persen lemak tak jenuh sehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif minyak sawit.

Daun

Daun kelor merupakan yang paling penting dan memiliki khasiat yang cukup banyak. Berdasarkan berat keringnya, daun kelor mengandung protein sekitar 27 persen dan kaya akan vitamin A, C, kalsium, besi dan phosporous.
Daun kelor dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit reumatik, cacingan, rabun ayam, sulit buang air kecil, luka bernanah, sakit kuning, menstabilkan tekanan darah, ansietas serta berfungsi sebagai pengontrol kadar glukosa bagi penderita diabetes mellitus. Pterigospermin yang terkandung dalam daun kelor, bersifat sebagai perangsang kulit sehingga sering digunakan untuk penghangat badan.
Daun kelor yang disayur bermanfaat sebagai pelancar ASI. Sedangkan remasan daun kelor dapat dipakai sebagai parem penutup bekas gigitan anjing dan bisa dibalurkan pada payudara ibu menyusui untuk menahan mengucurnya ASI yang berlebihan.( suaramerdeka.com )

Selasa, 14 Februari 2012

Knalpot " Mledos "


Langkah - langkah yang perlu dilakukan ketika sepeda motor mengalami gangguan pengapian " knalpot mleduk " :

1- Langkah awal yang harus Anda lakukan adalah mengecek tuas choke (cuk), kemudian pastikan bahwa choke tersebut berada dalam posisi off atau tertutup.
Kondisi choke yang terbuka dapat menyebabkan pembakaran menjadi tak sempurna, karena bensin mengalami percampuran sehingga basah akibat bensin pada busi. Hal ini menyebabkan busi menjadi tak awet.
2- Apabila choke motor telah tertutup tapi masih terjadi kasus knalpot mbledug, bisa juga karena tuas memang tertutup tapi kabel tak sepenuhnya menutup choke pada karburator. Biasanya hal tersebut karena kabel choke yang karatan. Solusinya mudah, buka kabel choke yang menuju karburator kemudian bersihkan karatnya dengan bensin.
3- Bila langkah satu Anda merasa tak ada masalah, berarti masalahnya memang ada pada busi Anda. Bisa knalpot mbledug Anda merupakan pertanda usia pemakaian busi Anda telah berakhir. Bisa jadi elektroda busi sudah terlalu basah atau karena kerak yang terlalu banyak menempel pada busi. Kalau sudah begitu solusinya kubur busi lama, beli yang baru.
4- Langkah ke empat terbilang yang sering dilakukan. Lakukan pengecekan ringan (service) di bengkel-bengkel langganan Anda.
Pengecekan yang dilakukan bisa mencakup setting pada karburator agar pembagian udara dengan aliran bensin bisa seimbang.
Kerja jarum skep mengandalkan karet yang berasal dari kevakuman. Bila karet vakum sudah mulai aus, maka proses kevakuman jadi tidak sempurna dan ini juga merupakan sebab terjadinya knalpot mbledug.
5- Terakhir, periksa pasokan atau suplai udara bersih ke dalam ruang bakar. Gejala demikian bisa terdeteksi ketika motor berakselerasi dan gas ditutup penuh, pastinya menyebabkan putaran mesin menurun dan timbulah suara ledakan. Periksa sistem air secondary system dengan seksama.
dikutip dari berbagai sumber

KEUTAMAAN 10 HARI DZULHIJJAH DAN PANDUAN AMALIAHNYA


Dinukil Dari Majelis Tausiah para Kyai - Ustadz Indonesia


Salah satu bentuk karunia Allah Ta'ala bagi para hamba-Nya, dijadikan bagi mereka beberapa musim untuk meningkatkan ketaatan, memperbanyak amal shalih, dan saling berlomba untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Orang yang berbahagia adalah orang yang memperhatikan musim-musim tersebut tanpa membiarkannya berlalu begitu saja. Sebaliknya orang yang sengsara adalah mereka menelantarkan kesempatan-kesempatannya untuk sesuatu yang sia-sia.

Di antara musim-musim ketaatan ini adalah 10 hari pertama dari bulan Dzul Hijjah. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan, hari-hari tersebut adalah hari-hari dunia yang paling utama. Oleh karenanya, beliau menganjurkan untuk memperbanyak amal shalih di dalamnya.

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Abu Daud dan  Ibnu Majah).

Allah Subhanahu wa Ta'ala  juga telah bersumpah dengannya. Dan sebenarnya ini saja sudah cukup untuk menunjukkan kemuliaan dan keutamaan hari-hari tersebut. Karena Dzat yang Maha Agung tidak bersumpah kecuali dengan sesuatu yang agung.  Allah Ta'ala berfirman,

وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِي هَلْ فِي ذَلِكَ قَسَمٌ لِذِي حِجْرٍ

"Demi fajar, dan malam yang sepuluh, dan yang genap dan yang ganjil, dan malam bila berlalu. Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal." (QS. Al-Fajr: 1-5)

Bagaimanakah Cara Menyambut Kedatangan Hari-Hari Tersebut?


Seorang muslim seharusnya mengisi setiap waktunya dengan ketaatan. Agar saat datang kesempatan istimewa dia mampu mengisinya dengan amal-amal kebaikan yang lebih. Karena balasan terbaik dari ketaatan adalah diberi tambahan hidayah untuk mengetahui kebenaran dan mengamalkannya. Allah Ta'ala befirman,

إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ يَهْدِيهِمْ رَبُّهُمْ بِإِيمَانِهِمْ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan." (QS. Yunus: 9)

Perpaduan antara iman dengan konsekuaensi dan tuntutannya, berupa amal shalih, -yang mancakup amal dzahir dan batin- yang dikerjakan dengan ikhlash dan mutaba'ah (mengikuti sunnah) akan menjadi sebab datangnya hidayah, "mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya". Maksudnya: Dengan adanya iman yang benar dalam diri mereka tersebut, Allah membalas dengan pahala teragung untuk mereka, yaitu hidayah. Sehingga Allah mengajarkan kepada mereka apa saja yang berguna untuk mereka dan menganugerahkan amal-amal shalih yang menetas dari hidayah itu. (Disarikan dari Tafsir Taisir al-karim al-Rahman, milik Syaikh Abdurrahman bin Nashir al-Sa'di)


Oleh karenanya, menyambut musim ketaatan 10 hari pertama dari bulan Dzul Hijjah hendaknya kita memperhatikan beberapa kiat-kiat berikut ini:

1. Taubat yang tulus

Seorang muslim menyambut musim ketaatan dengan taubat yang tulus dan tekad yang kuat untuk kembali kepada Allah. Melaluinya, diharapkan dia akan mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat.
Allah Ta'ala berfirman,

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 

"Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS. An-Nuur: 31).

2. Tekad kuat untuk memanfaatkan hari-hari ini

Seorang muslim sepantasnya bersemangat memanfaatkan sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah dengan perkataan mulia dan amal-amal shalih. Dan siapa yang bertekad melaksanakan kebaikan, Allah pasti membantunya dan menyiapkan sebab-sebab yang memudahkannya untuk menyempurnakannya. Dan siapa yang membenarkan janji Allah, maka Allah akan membantunya untuk merealisasikannya.

Allah Ta'ala berfirman.

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Ankabut: 69)

3. Menjauhi perbuatan maksiat

Kalau ketaatan adalah jalan mendekatkan diri kepada Allah, sebaliknya maksiat merupakan jalan yang menjauhkan seseorang dari Allah dan rahmat-Nya. Terkadang seseorang tidak mendapatkan rahmat Allah disebabkan dosa yang dikerjakannya. Jika Anda berharap diampuni dosa dan diselamatkan dari Neraka maka jauhilah perbuatan maksiat, khusunya pada hari-hari ini. Dan siapa yang memahami apa yang dicarinya maka dia akan mudah berkorban untuknya.

Dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhuma, Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada satu amalan yang lebih mulia di sisi Allah 'Azza wa Jalla dan lebih besar pahalanya daripada kebaikan yang dilakukan pada sepuluh Adha (dalam satu riwayat; Dzulhijjah).” Dikatakan, “Tidak pula jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab, "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Al-Darimi dengan isnad yang hasan dan disebutkan oleh al-Albani dalam Irwa’ al-Ghalil: 3/398)

Di antara amal-amal ibadah dan ketaatan utama yang disyariatkan pada sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah ini adalah:

1. Melaksanakan haji dan umrah

Berhaji dan umrah di Baitullah al-Haram merupakan amal ibadah paling utama pada hari-hari ini. Maka siapa yang diberi taufik oleh Allah untuk melaksanakannya sesuai dengan ketentuan syariat, maka dia mendapatkan janji –Insya Allah-  dari sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam,

الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Umrah satu kepada umrah lainnya merupakan kafarah bagi dosa di antara keduanya. Sedangkan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Berpuasa pada hari-hari tersebut atau sebagiannya, khususnya pada hari ‘Arafah

Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam sangat menganjurkan untuk beramal shalih pada sepuluh hari ini, dan puasa salah satu dari amal-amal shalih tersebut. Terlebih lagi, Allah Ta’ala telah memilih puasa untuk diri-Nya sebagaimana terdapat dalam hadits Qudsi, Allah Ta’ala berfirman,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Semua amal anak Adam untuk dirinya kecuali puasa, sungguh puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. al-Bukhari no. 1805)

Khususnya berpuasa tanggal 9 Dzulhijjah, karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam senantiasa mengerjakannya. Dari Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, dari sebagian istri Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعًا مِنْ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنْ الشَّهْرِ وَخَمِيسَيْنِ

Adalah Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam melaksanakan puasa 9 Dzulhijjah, hari ‘Asyura, dan tiga hari setiap bulan serta senin pertama dari setiap bulan dan dua hari Kamis.” (HR. Al-Nasai dan Abu Dawud. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani Shahih Abi Dawud: 2/462)

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah, dari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah akan menghapuskan (dosa) setahun yang telah lalu dan setahun sesudahnya.” (HR. Muslim)

3.  Bertakbir dan berdzikir pada hari-hari tersebut

Disunnahkan membaca takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih selama sepuluh hari tersebut. Dan disunnahkan mengeraskannya di masjid-masjid, rumah-rumah, dan di jalan-jalan. Dan setiap tempat yang dibolehkan untuk dzikrullah disunnahkan untuk menampakkan ibadah dan memperlihatkan pengagungan terhadap Allah Ta’ala. Kaum laki-laki mengeraskannya sementara kaum wanita melirihkannya.

Allah Ta’ala berfirman,

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ

Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak.” (QS. Al-Hajj: 28) Menurut Juhmur ulama, makna al-ayyam al-ma’lumat adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, sebagaimana yang diriwatkan dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhuma, “Al-Ayyam al-Ma’lumat: Hari sepuluh."

Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar radhiyallaahu 'anha,

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنْ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

 “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya.” (HR. Ahmad 7/224, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan isnadnya).

Imam Bukhari rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhumakeluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, rahimahullaah, meriwayatkan dari fuqaha', tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan:

الله أكبر، الله أكبر، لا إله إلا الله، والله أكبر ولله الحمد

"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah". Dan masih ada lagi bentuk takbir yang lainnya.

Tidak dibolehkan mengumandangkan takbir bersama-sama, yaitu dengan berkumpul pada suatu majlis dan mengucapkannya dengan satu suara (koor).

4. Bertaubat serta meninggalkan berbagai kemaksiatan dan dosa

Harapannya, semoga amal-amal tadi mendatangkan ampunan dan rahmat. Karena sesungguhnya kemaksiatan menjadi sebab jauhnya seseorang dari Allah dan tidak mendapat rahmat-Nya. Sebaliknya, ketaatan menjadi sebab dekatnya dengan Allah dan mendapatkan rahmat-Nya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah cemburu, dan kecemburuan Allah, kalau seseorang melanggar apa-apa yang Dia haramkan.” (Muttafaq ‘alaih)

5. Memperbanyak amal-amal shalih seperti shalat, shadaqah, berjihad, membaca Al-Qur’an, beramar ma’ruf dan nahi munkar serta amal-amal shalih lainnya

Dan amal-amal shalih tersebut yang dilaksanakan pada hari-hari ini akan dilipatgandakan pahalanya. Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا
الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Al-Bukhari, Abu Daud, dan  Ibnu Majah).

Sebenarnya, seluruh amal shalih dicintai oleh Allah. Namun, apabila dilaksanakan pada hari-hari sepuluh pertama Dzulhijjah akan lebih dicintai. Maknanya, pahalanya juga lebih besar dan dilipatgandakan bila dibandingkan pada hari-hari lainnya.

6. Disyariatkan melaksanakan ‘udhiyyah (penyembelihan hewan kurban) pada hari nahar (tanggal 10 Dzulhijjah) yang diikuti tiga hari sesudahnya, yakni Ayyam Tasyriq

Menyembelih hewan kurban merupakan sunnah Nabi Ibrahim 'alaihis salam, yaitu ketika Allah menebus putranya –Ismail- dengan hewan sembelihan yang gemuk. Juga terdapat riwayat yang shahih bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam telah berkurban dengan dua ekor domba yang putih dan bertanduk. Beliau menyembelih sendiri kedua domba tersebut dengan tangannya. Beliau menyebut nama Allah dan bertakbir serta meletakkan kakinya di atas sisi kaki depan domba tersebut,” (Muttafaq ‘Alaih)

Allah menyebutkan bahwa menyembelih hewan qurban termasuk bagian dari syi'ar Islam yang harus diagungkan oleh setiap muslim.

وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ
كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.  Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur." (QS. Al-Hajj: 36)

"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.  Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Hajj: 37)

ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

"Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati." (QS. Al-Hajj: 37)

Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam bersabda tentang keutamaannya,

مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ

"Tidak ada satu amalan yang dikerjakan anak Adam pada hari nahar (hari penyembelihan) yang lebih dicintai oleh Alah 'Azza wa Jalla daripada mengalirkan darah. Sungguh dia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, kuku dan rambutnya. Sesunggunya darahnya akan sampai kepada Allah 'Azza wa Jalla sebelum jatuh ke tanah… ” (HR. Ibnu Majah dan al-Tirmidzi, beliau menghassankannya)

7. Dilarang mencabut atau memotong rambut dan kuku bagi orang yang hendak berqurban

Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah radhiyallhu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

إِذَا رَأَيْتُمْ هِلَالَ ذِي الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ

"Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berqurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya." Dalam riwayat lain: "Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berqurban."

Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan qurbannya. Firman Allah.

وَلا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّه

"..... dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan..." (QS. Al-Baqarah: 196).

Larangan ini, menurut zahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berqurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berqurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.

8. Melaksanakan shalat Iedul Adha dan mendengarkan khutbahnya

Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti; nyanyi-nyanyian, berjudi, mabuk-mabukan dan sejenisnya. Kemungkaran-kemungkaran ini akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan yang dilakukan selama sepuluh hari. Wallahu a’lam

Rabu, 08 Februari 2012

Ceramah KH Anwar Yahid 5.MP3

Mendengarkan / unduh ceramah Kh Anwar Yahid 5.MP3  Berbahasa Jawa Timuran

Klik Tautan  dibawah ini untuk unduh / Mendengarkan

 ► :  Kh Anwar Yahid 5.MP3

Ceramah Kh Anwar Yahid 4.MP3

Mendengarkan / Unduh Ceramah Kh Anwar Yahid 4.MP3 Bebahasa Jawa khas Jawa Timuran 

Silahkan Klik Tautan dibawah ini


Kh Anwar Yahid 2.mp3

unduh : Kh Anwar Yahid 2.mp3

Ceramah kh Anwar Yahid 1.mp3

Download / mendengarkan ceramah KH Anwar Yahid berbahasa Jawa Timuran , Ceramah yang tidak membosankan dan penuh makna 

Silahkan Klik ►: kh Anwar Yahid 1.mp3

Kamis, 02 Februari 2012

pengajian ki joko goro-goro


Untuk unduh atau mendengarkan pengajian ki joko goro-goro di Kebumen  ( Bahasa Jawa ) 

Untuk unduh bagian pertama pengajian ini klik tautan dibawah dan bagian lainnya anda bisa melanjutkan sendiri di folder tautan yang sama



story.mp3.jpg
 pengajian ki joko goro-goro - Bremi 01 of 14.mp3

tausiah - ¥@h¥@ w@£¤n!.mp3

Tausiah Mantan Pendeta Prof DR Muhammad Yahya Walloni 

Untuk  unduh dan mendengarkan silahkan klik  ► tausiah - ¥@h¥@ w@£¤n!.mp3


story.mp3.jpg
 tausiah - ¥@h¥@ w@£¤n!.mp3




Entri Populer